Judulnya halal bi halal pemuda dan pemudi dusun. Isinya ya halal bi halal tapi nggak ada salaman yang bikin trauma hahaha. Setelah sekian tahun tidak memenuhi undangan dan tidak diundang juga dalam halal bi halal akhirnya tahun ini kembali diundang lagi. Oke karena satu hal akhirnya dipenuhilah undangan ini, lumayan lah buat obat mata yang udah mulai sepet gegara kebanyakan di depan layar pc.
Meneruskan tragedi salaman saat halal bi halal trah kemarin, saat para pemudi berdatangan untuk melakukan halal bi halal masnya ini langsung nyamperi kami sebagai tamu spesial karena kami memang jarang ada dalam acara seperti ini. Seperti biasa lah dengan mengandalkan senyum sejuta racun dan bilang "nanti diacarani ya" spontan langsung aku menjawab kami cuma penggembira kok hahah. Lanjut "ya udah kalau nggak mau ya udah" langsung mlengos macam cewek ngambek gegara PMS hahah. reaksi cepat aku bilang "nah lho mutung (ngambek)" dan dijawab "nggak ngambek". Its oke saya terima pembelaanmu mas.
Dugaan saya awalnya sih dianya nggak begitu terlibat di perkumpulan seperti ini, tapi ternyata posisi dia nggak main-main, sebagai sekretaris dan ada kesempatan dia ngomong melaporkan keuangan kas pemuda. Agak geli-geli gimana gitu pas lihat masnya ini melaporkan dengan bahasa indonesia karena memang nggak pernah lihat dia ngomong gitu. Agak bengong dan terpesona juga sih karena kukira nggak bakal denger suaranya, ternyata hadehh mau mandang nanti ketahuan dan ketangkep basah seperti yang sudah terjadi ya sudah curi-curi pandang aja.
Setelah paparan dari ketua soal rencana lanjutan untuk acara 17 agustus, ada peluang untuk bertanya dan mengutarakan masukan, akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. pengen nunjukin aja kita dateng nggak cuma setor muka tapi juga menunjukkan perempuan pun punya kedudukan yang sederajat dengan laki-laki. Bonusnya sih biar masnya ngelihatin pas aku ngomong hahahah. Jadi mata ketemu mata gitu xixixi.
E tapi sensasinya keknya bentar aja, kirain di sepanjang rapat akan deg-degan tapi ternyata cuma di awal aja pas disamperin itu rasanya deg-degan gimana tapi pas setelahnya mah biasa aja. Oke fine mungkin ini memang cuma perasaan yang simpati, obsesi, bukan jatuh hati apalagi jatuh cinta hahha. Tapi harus banyak bersyukur, kalau nggak begini kan kapan lagi bisa ngumpul bareng teman-teman pemudi pemuda, mungkin nanti-nanti nggak bakal ada kesempatan untuk ngumpul-ngumpul lagi karena faktor usia, jadi sebelum purna akhirnya memutuskan untuk nggabung. Awalnya sih modus karena ada masnya ini tapi ternyata hasilnya lebih bahagia nggak cuma sekedar ketemu masnya ini aja, asiknya bisa ngumpul sama kawan-kawan.