Rabu, 09 September 2015

tutup buku

Kisah cinta yang rumit, dengan status bukan pacar dan hanya pengagum rahasia tapi ketahuan akhirnya berakhir juga. Positif sudah mereka sudah merencanakan untuk menikah, sudah ada lamaran resmi, dan "mungkin" juga sudah menentukan kapan hari Hnya. Saya tinggal menunggu undangan, untuk selanjutnya datang kondangan ke kedua orang dekat saya itu. Akhirnya tulisan saya soal salaman dan mengucapkan "selamat ya, semoga sakinnah mawadah wa rohmah" bakal terwujud di kehidupan nyata.

Untuk saat ini sudah saatnya saya menutup buku soal percintaan ini, dan memandang ke depan untuk masa depan yang lebih baik tentunya dengan seseorang yang masih dirahasiakan Tuhan. Tapi sampai saat ini saya banyak bersyukur atas kejadian ini, banyak hikmah yang saya ambil, harus belajar ikhlas, menerima kekalahan. Kalau ditulis runtutan dari awal benar-benar ceritanya klasik macam di FTv, tapi tak sekedar cerita fiksi tapi based on true story. Kadang sedih juga atas apa yang dialami karena laki-laki yang didama ternyata jatuh ke pelukan sahabat sendiri, tapi kadan juga tersenyum sendiri kalau mengingat cerita dari awal. Dari awal cerita yang mulai dengan berimajinasi kalau pria ini punya rasa juga, memikirkan pernikahan, ketahuan kalau saya jatuh hati padanya, bermimpi tangan saya digenggam olehnya, berimajinasi kalau ternyata dia tidak jadi pasanganku dan justru orang terdekatku. Itu semua imajinasi, mimpi, bayangan, khayalan, yang ternyata terwujud di dunia nyata. Seolah-olah Tuhan menjawab kalau masa depan dan kehidupan seseorang itu ditentukan oleh orang itu sendiri, tentunya dengan restu Tuhan. Saat memimpikan digenggam tangannya olenya itu jadi kenyataan waktu lebaran, saat berpikir dia tahu perasaanku sepertinya terwujud juga saat dia menyebut namaku dalam nominator calon bininya, berimajinasi kalau suatu saat akan bilang selamat ya semoga jadi keluarga sakinnah wa rohmah ini benar-benar akan terjadi dalam waktu dekat, saat dia menikahi teman dekat saya. Saat saya menulis ini saya tersenyum sendiri, karena masih kagum dengan bayanganku yang insya Allah sama dengan rencanaNya. 

Yang saya rasakan saat ini sih nggak perih-perih banget, awal kemarin tahu kabar itu sih shock, tapi kesini-kesini, saya yakin Tuhan punya rencana indah untuk saya dan pasangan saya nanti. 
Udah ahh gitu aja, episode ini saya tutup ya, tapi nanti misal ad cerita yang menurut saya menarik untuk diceritakan saya akan nulis lagi di sini terkait dengan pria ini. Tapi kalau udah nggak ada mungkin saya akan menceritakan kehidupan saya yang saya lalui.