Rabu, 19 Agustus 2015

Belum Bisa Tune In

Setelah ada kejelasan bahwa si dia sudah memiliki calon untuk menjadi pendamping hidupnya, akhirnya saya mundur dari pertarungan hati, pikiran, sahabat, saudara, dan cinta. haha Bukan hal mudah untuk melakukan hal ini, mungkin berusaha untuk ikhlas atas apa yang terjadi namun yang akan membuat aneh saat hari H yang entah kapan itu datangnya, yang jelas saya pasti mendapat tugas untuk masak-masak di pihak si mempelai laki-laki. Kalau memang yang tahu perasaan saya ke dia cuma dia (analisis saya) sih mungkin tidak akan menjadi masalah, tapi kalau yang terjadi banyak orang tau termasuk budhe, bulik (ibunya), dan saudara-saudara lain tahu kan berabe. Masalah yang terjadi dia sempat tanya ke suami bulikku (bulik lainnya) dan menyebut namaku, kalau dinalar sih itu cerita sudah kemana-mana. Belakangan setelah kejadian rumor perjodohan itu saya mengubah penampilan saya, ada beberapa orang yang melihat saya dengan aneh entah karena penampilan berbeda atau karena mereka tau apa yang sebenarnya terjadi dengan perasaan saya. Tatapan mereka benar-benar seperti penuh tanda tanya, karena mereka-mereka itu adalah saudara saya semua baik saudara dekat atau saudara yang memang nyambung karena pernikahan anggota keluarga kami. tap semoga saja itu karena saya meliarkan persepsi saya. 

Ada satu moment saat teman dekat saya ngomong ke saya di atas motor soal tetangga yang mulai menggodanya soal lamaran, pernikahan, dll karena rumahnya memasang tenda padahal itu digunakan untuk hajatan keluarga. Mungkin untuk di sms atau WA saya masih bisa menanggapi guyonan itu dengan santai dan ikut menggodanya juga, tapi ternyata in real live is defferent, saya speechless dan nggak bisa tune in di becandaan itu, bibir masih kelu untuk ikutan menggodanya. Faktanya saya bisa melepasnya untukmu tapi saya belum ikhlas melepasnya. Semoga segera berakhir urusan-urusan ini, lebih cepat lebih baik untuk semua.

Jumat, 14 Agustus 2015

Ralat

Tadi di post sebelum ini saya bilang kabar bahagia yang kadaluarsa, tapi di saat bersamaan saya dapat kabar baru kalau Chicharito balik lagi ke United dan jadi second striker dan saya sadar Kebahagiaan datang di waktu yang tepat, nggak ada bahagia yang kadaluarsa.

Kamis, 13 Agustus 2015

Kabar Bahagia yang Kadaluarsa

Rentetan tulisan dari awal hingga belakangan di blog ini hanya menceritakan seseorang yang sama. Dari awal cerita saya hanya mengaguminya tanpa harus melibatkan cinta di sini. Mungkin memang beda ya perasaan cinta waktu jaman ABG dulu dengan kondisi saat ini yang saya sudah berusia 27 tahun. Sampai saat ini pun saya masih bingung perasaan apa yang saya punya hingga saat ini, apa hanya kagum yang dari awal memang selalu saya deklarasikan, atau jatuh hati, atau malah jatuh cinta yang benar-benar saya takutkan. Hingga saya menulis ini pun saya belum tahu apa yang saya rasakan.

Kalau memang itu jatuh cinta saya harus selalu siap kondisi apa pun yang akan saya terima seperti saat ini yang terjadi ternyata dia dijodohkan dengan teman dekatku. Sebenarnya itu bukan hal baru, karena rumor itu udah lama saya dengar sebelum orang-orang tau. Tapi saya masih berpikir itu hanya rumor, sampai akhirnya yang terjadi memang benar ada perjodohan dan orang tuanya sudah meminta ke orang tua temen dekatku tapi tidak secara formal. Pertama kali mendengar kabar itu langsung speechless untuk sementara waktu, tapi saya berusaha untuk menguasai diri saya. Mencoba menenangkan diri, istighfar seperti yang selalu diajarkan dalam agama saya. Sebenarnya Allah sudah mencoba memperingatkan melalui kakak saya, dia bilang "awas ya hati-hati jangan-jangan kalian menyukai orang yang sama" saat saya menceritakan perasaan saya kepada kakak saya, kebetulan kakak juga dekat dengan teman saya. Dari saat itu saya sudah mulai mempersiapkan mental saya kalau tiba-tiba suatu saat itu terjadi, dan ternyata itu kejadian dengan melihat ekspresi temenku saat ketemu dengan dia, dan ada moment-moment lain. 

Selain itu misal saya menyukainya pun saya juga tidak berani berharap untuk menjadi pasangannya karena saya tahu siapa dia, selain sepupu, saya juga tahu kriteria perempuan yang bisa jadi pasangannya bukan seperti saya. Kalau ditanya saya hanya berani bermimpi untuk mejadi pasanannya, karena di dunia nyata itu tidak bakal terjadi. Sampai beberapa kali kami bertemu, dan saya berusaha untuk menetralisir perasaan saya, mencoba untuk tidak grogi di depannya. Dan sampai ada satu moment ada bulik (saudara jauh) saya tanya ke saya dengan merangkul setengah memeluk saya tentang perjodohan mereka. Dengan sok cool saya mencoba menjawab dan bilang tidak tahu. Setelah itu kami ngobrol hal lain, kemudian dia datang, seperti biasa tatapan tajam saat ngobrol, tapi saya beranikan untuk menatap matanya juga. dan obrolan pun berlalu begitu saja. Sebelum moment ini saya sempat GR karena saat saya datang ke tempat itu seolah-olah ada yang sedang memperhatikan saya, tapi saya berusaha untuk tidak melihat ke arahnya. 

Selang beberapa hari kami harus bertemu lagi dalam satu moment, dia duduk di sebelahku tanpa batas apa pun, sejengkal pun tidak ada dan nyaris bersentuhan. Selama ngobrol itu saya berusaha untuk menguasai diri saya untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat awkward. Ada saat kami ngobrol dia mendekatkan mulutnya ke kuping saya seolah sedang berbisik, padahal tanpa berbisik pun gak papa karena itu bukan hal rahasia dan hanya obrolan biasa, mungkin untuk meredam suara. Selain berbisik cara dia ngobrol itu bikin makin awkward aja karena mukanya benar-benar dekat dengan muka saya, sampai saya bisa mencium aroma rokok dari mulutnya. Astaghfirullah, benar-benar diuji saat-saat seperti ini, seberapa jauh iman saya menghadapi semua ini karena sebelah kiri saya duduk teman dekat saya. Tapi at least semua berlagsung lancar dan tidak ada kecanggungan apa pun. 

Sampai di rumah saya  ngobrol dengan adik saya soal teman saya dan dia, dan tentang semuanya. Tiba-tiba dibuat kaget dengan cerita adik saya. Dari cerita adik saya, dia pernah ngobrol dengan suami bulik saya tadi bahwa dia bingung mau milih yang mana teman dekat saya atau memilih saya. Dan suami bulik saya menjawab kalau sama saya nggak bisa karena selain masih kecil (menurutnya), saya juga masih sepupunya. Perasaan kaget dan senang jadi satu, kaget karena nggak nyangka kok saya ikut masuk menjadi kandidat calon istrinya, senang karena ternyata sudah ada niatan mendekati saya. Walau pun sampai saat ini tidak ada kabar dari dia tapi paling nggak saya sudah mendengar berita bahagia ini, "berita bahagia yang kadaluarsa". paling nggak perasaan saya nggak dipandang remeh tapi ada satu tanggapan lebih serius walaupun nggak jadi. Allah itu Maha Baik, Allah memberikan kabar sedih tapi memberikan kabar bahagia juga. Kalau ditanya ikhlas atau nggak saya nggak tau, karena kadar ikhlas itu seperti apa saya juga tidak tau, tapi saya berusaha menerima apa yang Allah tunjukan ke saya dari rentetan cerita yang nggak bisa dinalar. Tugas saya saat ini hanya berusaha, dan berdoa menunggu skenario Allah selanjutnya. Yang jelas saya PERCAYA Allah sudah mempersiapkan yang terbaik untuk saya. 

Sabtu, 08 Agustus 2015

Secret Admirer's Risk

Selamat pagi
Rasanya pagi ini lebih dingin dari biasanya, mungkin mood mempengaruhi. hahaha Sepertinya itu logika saya aja sih. 

Menjadi pengagum rahasia atau secret admirer itu emang nggak mudah, dan banyak resiko yang harus dihadapi, banyak tantangan yang harus dihadapi. Ketika Tuhan memberikan sebuah kemudahaan ketika itulah kita dihadapkan pada sebuah ujian besar yaitu mampu nggak untuk menahan diri dari kemudahan itu agar kerahasiaan kita nggak sampai ketahuan orang yang bersangkutan atau bahkan orang lain. Contoh mudahnya adalah saat tanpa sengaja mendapatkan sebuah nomor contact orang yang bersangkutan, ujiannya adalah mampu nggak untuk tidak memanfaatkan nomor yang telah didapat untuk tidak dihubungi kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan untuk melakukan komunikasi. Resikonya ketika nekad menghubungi padahal biasanya tidak ada komunikasi apa pun, yang bersangkutan pasti juga akan bertanya-tanya apa lagi kalau komunikasi yang dilakukan itu sangat intens dan hanya sms/ wa/ telpon yang tidak begitu penting. 

Tantangan lain yang harus dihadapi adalah ketika bertemu muka dan bingung harus ngapain karena grogi, sebisa mungkin harus dihadapi dengan muka dan ekspresi yang sangat biasa karena kadang yang bersangkutan malah menatap tajam mata kita seeolah dia tau bagaimana perasaan kita padahal itu karena kita meliarkan persepsi kita. Atur nafas dan tenangkan pikiran, cobalah untuk berani berkomunikasi dari mata ke mata itu akan membuat lebih tenang dari pada berkomunikasi dengan memandang objek lain. Ini akan kelihatan grogi banget kalau sampai ketahuan. Agak sulit memang karena saya sendiri pun mengalami hal yang sama, tapi dengan sekuat tenaga rasa grogi harus dilawan karena kalau tidak akan menimbulkan efek buruk bagi aktivitas lainnya, misal jadi salah tingkah, menjatuhkan barang di depannya, kesandung, dll. Jangan dipungkiri bahwa hal ini adalah efek dari rasa grogi yang sedang dihadapi, membuat otak tidak fokus, pandangan pun demikian, gerak motorik apa lagi. 

Seperti saya bilang di atas, menjadi secret admirer itu nggak mudah, harus punya mental kuat dan tangguh untuk mempersiapkan kalau suatu hari ternyata orang yang bersangkutan tiba-tiba mengundang anda ke pernikahnnya atau anda mendengar yang bersangkutan sudah menikah. Makanya anda harus konsisten dari awal, mantabkan hati anda kalau memang memiliki rasa suka dan cenderung cinta cobalah untuk mendekati dan jangan menjadi secret admirer karena itu semakin perih. Kalau memang anda menjunjung tinggi emansipasi wanita mantabkan hati untuk mengungkapkan bagaimana perasaan anda. Ditolak adalah hal yang biasa karena dalam hidup hanya ada dua pilihan ditolak dan diterima, anda pun pasti pernah melakukannya. Kalau memang ditolak yaa ambil keputusan untuk mundur, jangan "mbebek'i" alias ngejar-ngejar terus karena yang bersangkutan juga akan bosan dan jengah dengan tingkah laku anda. Ingat, Tuhan pasti sudah mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih indah untuk anda. Itu kalau anda mencintai seseorang, tapi kalau anda memang dari awal mendeklarasikan sebagai secret admirer yaa siapkan mental anda untuk tetap tangguh menghadapi setiap ujian kejutan dari Tuhan. Misalnya gini, siapkan mental anda saat mendengar kabar bahwa yang anda kagumi ini punya kekasih, punya tunangan, atau bahkan sudah merencanakan untuk menikah. Sebagai secret admirer anda nggak punya hak dong untuk marah atau bahkan cemburu karena anda memang bukan siapa-siapanya, dan bahkan orang yang anda kagumi pun tidak tau bagaimana perasaan anda. Itulah resiko terbesar menjadi seorang secret admirer. Jadi saya pikir menjadi seorang secret admirer itu adalah sesuatu yang hebat karena bisa mengendalikan perasaan, mengendalikan emosi, tangguh, dan bermental kuat untuk menghadapi resiko yang suatu waktu dihadapi. Ini terlepas dari stigma secret admirer yang sudah terlanjur digambarkan sebagai sosok psikopat lho ya, yang punya hobi nguntit, hobi menfoto orang yang dikagumi kemudian mencetak di ruang gelap dan fotonya digantung di dalam kamar, ini mah ngeri dan bukan pengagum lagi tapi sudah menjurus ke obsesi.  Jadilah pengagum rahasia yang bermain cantik, jangan sampai ketahuan, kalau memang ketahuan dan yang bersangkutan memberikan sinyal penerimaan untuk anda anggaplah bonus, dan jangan sekali-kali mengharapkan sesuatu yang lebih karena akan membuat anda semakin perih. 
poinnya "jadilah pengagum rahasia yang bermain cantik" semangat!!!