Selasa, 01 Desember 2015

Setelah Mati Suri

Setelah beberapa waktu libur untuk nulis disini karena ada beberapa hal yang nggak bisa ditinggalkan, yang jelas soal kerjaan, tapi hal lain adalah karena tutup buku soal percintaan yang baru mulai dan langsung kelar. Tapi aku bukan anak abg yang harus nangis saat sakit hati karena cinta, nikmati aja prosesnya. Sekarang mulai untuk menuangkan lagi apa yang ada di otak karena project besar sudah selesai, tinggal project kecil yang nggak begitu menyita waktu, tenaga dan pikiran. Sebenarnya masih berasa pegel-pegel nih badan, tapi bahagia sudah bisa nyentuh lepi lagi untuk sekedar nulis hal nggak penting sambil dengerin musik favorit.

Kekosongan hati selama tiga bulan ini diisi dengan project besar yang menuntut untuk bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai latar belakang berbeda, orang organisasi, aktivis, seniman, dan bahkan anak-anak muda keren yang sedang memulai menjadi aktivis pejuang hak asasi perempuan. Bertemu dengan orang-orang ini serasa hepi-hepi terus dan selalu berjiwa muda. Selama tiga bulan ini banyak kejadian-kejadian menarik yang menurutku seru untuk didokumentasikan dalam tulisan.

Jalan-jalan sama anak-anak fresh graduate yang pengen jadi aktivis pembela hak perempuan, dari mulai aku yang super pede sok muda padahal usia lumayan jauh. Tapi cuek aja, dan bahagianya itu, saat kita ngeblend aja seperti tak ada jarak usia yang berarti. Pertanyaannya ini aku yang sok muda atau mereka yang sok tua ya? Haha. Cerita lain saat ngobrol salah satu diantara mereka sepertinya ada yang cinta lokasi dengan salah satu teman di acara tersebut. Sepanjang perjalanan yang diceritaan orang itu terus, bahkan saat komunikasi lewat WA pun demikian. Yaa kalau aku sih senang-senang aja karena dia secara tidak langsung percaya sama aku untuk bercerita. Lagian bisa jadi hiburan karena bisa senyum-senyum karena masa dia sekarang ini pernah aku alami di masa muda dulu hahah *sok tua. Tapi nggak tau WA terakhir kok nggak cerita, dan udah gak WA lagi.

Kemudian bertemu dengan seniman yang lucunya kebangetan, sampe speechless kalau dia mulai ngebanyol padahal biasanya sih santai menanggapi orang yang sedang ngebanyol. Orangnya itu konyol dan kalau dilihat mukanya benar-benar kadang tengil tapi kadang innocent gitu. Haha

Jomblo selalu punya cerita, kadang dibully dengan pertanyakan kapan nikah, tapi kadang diseriusin untuk diprospek dan dijodohkan dengan pria single dengan cara menawarkan pria bak menawarkan kacang goreng. Haha oke kalau soal ini sih kita tanggapi saja dengan senyuman. Kadang itu cuma bagian dari guyonan mereka untuk menghibur kaum kami. Hahha. Ada satu cerita lucu, ada temen yang becanda menjodohkanku dengan seseorang yang jelas-jelas aku tau siapa dia. Dulu sih memang pernah mengagumi nih orang karena ganteng, ya harap maklum ya waktu itu masih 23 tahun yang itungannya masih gampang banget mengagumi orang secara fisik. Ya walaupun sekarang juga kadang mengagumi orang secara fisik tapi nggak langsung jatuh cinta, cukup mengagumi saja. Itu udah lama banget nggak ketemu. Nah tahun 2015 ini muncul lagi nama orang ini, geli-geli speechless. Kebetulan kemarin ketemu lagi, dengan pribadi yang berbeda. Kalau dulu sih pendiem banget, kemarin pas ketemu itu orangnya nggak pendiem lagi. Sudah cerewet yaa walopun nggak sama aku cerewetnya haha maksudnya apa. Tapi dari cara bicara dan bercandanya dia itu yaa udah beda dari yang dulu. Ehm boleh lah yaa kalau sekarang saya mengaguminya lagi. Haha 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar